Indonesia salah satu kemampuan bulu tangkis dunia yang tidak sempat stop menghasilkan talenta-bakat paling baik yang dapat berkompetisi di dunia. Dari mulai waktu usang Christian Hadinata, Rudy Hartono, Liem Swie King bersambung ke masa keemasan dimana Indonesia punyai atlit-atlit putra yang benar-benar susah ditaklukkan: Alan Budi Kusuma, Ardi B Wiranata, Haryanto Arbi serta deretan nama yang lain.
Bersambung ke masa Ricky Subagja, Rexy Mainaky, Tony Gunawan, Sigit Budiarto Mainaky bersaudara. Beberapa nama pemain bintang seakan tidak sempat putus banyak muncul walau di bidang yang lain.
Tidak sama dengan bagian putri, generasi emas Indonesia seakan terputus sesudah Maria Kristin mendapatkan Medali Perunggu Olimpiade Beijing 2008. Jejeran nama pemain bulu tangkis putri dari masa Minarni Sudaryanto, Verawaty Wiharjo, Ivana Lie, Susi Susanti serta Mia Audina stop di Maria Kristin. Walaupun ada Liliyana Natsir, Vita Marissa serta Debby Susanto di ganda kombinasi, tetapi bagian tunggal puteri seperti sedang mati suri.
Bila Indonesia untuk negara dengan bulu tangkis untuk olahraga jagoan tidak henti-hentinya menghasilkan beberapa pemain berpotensi, lalu bagaimana perihal dengan pelatih? Indonesia adalah negara sebagai kiblat kepelatihan bulu tangkis dunia.
Deretan beberapa nama pelatih dari Indonesia menempati bangku kepelatihan di sejumlah negara, serta ada yang dipercayai jadi kepala pelatih. Aksi pelatih dari Indonesia benar-benar sangat diakui, sebutlah saja Rexy Mainaky yang sering jadi sasaran mendekati olimpiade, Mulyo Handoyo yang melahirkan satu diantara 5 legenda: Taufik Hidayat, serta Hendrawan yang dahulu melatih Datok Lee Chong Wei.
Budaya badminton di Indonesia serta iklim training yang dipandang sukses, membuat banyak negara melirik pelatih dari Indonesia untuk mengangkat prestasi atlet mereka, dengan program yang baru untuk selekasnya mendapatkan gelar.
Serta China yang dahulu diketahui untuk raksasa bulu tangkis dunia, dipaksa oleh publiknya untuk mengambil pelatih dari Indonesia bila pelatih sekarang ini tidak dapat selekasnya meningkatkan diagram perolehan atlet ganda putera.
Tidak cuma Thailand serta India, negara Jiran paling dekat kita Malaysia juga sempat diatasi oleh pelatih dari Indonesia. Kesuksesan pelatih Indonesia mengatasi atlet mereka nampaknya ingin diulangi lagi di bidang ganda putera.
Info paling baru, Flandy Limpele sudah mengikat kerja sama juga dengan BAM (Badminton Association of Malaysia) serta akan mengawali menggarap ganda putera Malaysia Juni ini.
Aalsan pemilihan Flandy ialah kesuksesannya dalam menggarap ganda putera India Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty sampai mendapatkan gelar juara Thailand open 2019 serta sukses masuk dalam teratas 10 ganda putera dunia. Rankireddy/Shetty yang dahulu ada di luar 20 besar dunia, sesudah ditukangi Flandy dapat merayap secara cepat ke tempat 10 besar.
Jejak Karier Flandy Limpele
Bekas atlet kelahiran Manado, 9 Februari 1974 ini dahulu bermain di dua bagian, ganda putera serta ganda kombinasi. Di ganda putera Flandy berpasangan dengan Eng Hian mendapatkan medali perunggu Olimpiade 2004. Bersama-sama Eng Hian, Flandy adalah salah satunya pasangan jagoan Indonesia di ganda putera. Kecuali bersma Eng Hian, Flandy sering berubah-ubah pasangan waktu tidak bernaung di PBSI.
Di ganda kombinasi, karier Flandy alami waktu keemasan waktu berpasangan dengan Vita Marissa, sukses memenangkan India Open 2009, serta jadi jagoan Indonesia di bawah Nova Widianto/Liliyana Natsir. Bersama-sama Anastasia Russkikh (Rusia), Flandy serta sukses capai semi-final All England 2009.
Tahun 2019, Flandy dengan cara sah terima penawaran kepelatihan di negara India. Walau termasuk belum memiliki nama besar untuk pelatih, tetapi Flandy menjawab rintangan dengan sukses mengusung prestasi ganda putera India.
Masuk dengan Malaysia
Tahun 2020, dengan cukup mengagetkan Flandy Limpele putuskan untuk akhiri kontraknya dengan India sebelum waktu kontraknya habis. Fakta pribadi yang dibuat fakta tetap jadi tanda pertanyaan besar. Rumor sekitar sikap atlet India yang kurang menghormati pelatih menyebar bersamaan bentrokan PV Sindu dengan bekas pelatihnya. Rumor ini mendekati Flandy sebab fakta pemunduran diri yang seperti, yakni fakta pribadi.
Cara Melakukan Deposit Main Togel Online
Malaysia beritanya tertarik untuk bawa Rexy Mainaki yang dahulu sukses menggarap ganda putera Malaysia Koo Kien Keat/Tan Boon Heong sampai memenangkan All England serta jadi ganda putera Malaysia paling akhir yang dapat mencapainya sampai sekarang ini.
Tetapi kejelasan Rexy tetap di Thailand sampai akhir tahun 2020 membuat publik menyangsikan Rexy akan mendekat ke Malaysia. Rasa ingin tahu publik pada akhirnya terjawab waktu BAM memberitahukan Flandy Limpele yang akan menggarap ganda putera Malaysia untuk kepala pelatih. Satu lompatan besar dalam karier kepelatihan Flandy.
Rintangan Untuk Pecah Telur Atas Minions
Sekarang ini Minions masih yang paling baik di dunia. Senang atau mungkin tidak senang, mereka yang terkuat sekarang ini. Menempati tahta paling tinggi ganda putera terlama selama riwayat, jadi bukti begitu susahnya pasangan ini dikalahkan.
Tertera, cuma Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe yang tidak pernah ditaklukkan oleh Minions dalam 7x tatap muka. Terbaru tatap muka mereka di final All England 2019 jadi pembuktian paling akhir jika Minions belum dapat mengalahkan Si Criptonite.
Kebalikannya dengan ganda Malaysia yang sekarang ini jadi ganda putera dengan rangking paling baik di Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik malah menelan 7x kekalahan dari tujuh tatap muka dengan Minions.
Ini jadi rintangan buat Flandy untuk selekasnya meningkatkan perform Aaron/Soh supaya selekasnya dapat pecah telur atas Minions. Publik Malaysia mengharap pasangan muda mereka dapat selekasnya menuai kemenangan. Kemenangan ini bisa menjadi bukti jika mereka dapat jadi jagoan Malaysia.
Aaron/Soh jadi keinginan besar Malaysia mengingat ganda senior mereka Goh V Shem/Tan Wee Kiong sedang dalam perform yang jelek. Dari Rangking 1 dunia, Goh/Tan terlempar dari 10 besar, serta disebut jadi bulan-bulanan ganda putera Indonesia sekelas Wahyu Nayaka Arya/Ade Yusuf, yang kelasnya tidak sama beberapa lapis di bawah Minions.
Disamping itu, Aaron/Soh yang pernah mengagetkan publik dengan perform impresif di All England 2018, waktu sukses menaklukkan ganda-ganda kuat dunia walau pada akhirnya kalah di tangan pasangan Indonesia Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan di partai final. Tetapi perform impressif itu belum dapat mereka ulangilah.
Flandy diambil untuk pelatih yang dipandang paling pas menggarap Aaron/Soh untuk selekasnya tampil kembali pada perform paling baik mereka. Flandy diinginkan dapat selekasnya menjawab rasa haus publik Malaysia. Walaupun bukan titel juara, minimal dapat menaklukkan Minions untuk kali pertamanya.
Kemenangan pertama ini jadi hal yang penting, karena dalam tujuh tatap muka beruntun, Aaron/Soh belum dapat menangani kedahsyatan Minions sekali juga. Ini jadi beban mental buat Aaron/Soh waktu hadapi Minions, mereka baru disebutkan hebat waktu mereka dapat menaklukkan Minions di waktu kemasyhuran Minions. Beda perihal bila menaklukkan Minions di waktu mereka telah tidak lagi di pucuk.
Hal-hal lain yang membuat perang ini dinanti publik ke-2 negara ialah Badminton Lovers (BL) ke-2 negara yang seringkali bentrok di dunia maya serta mengaharapkan jawara mereka yang menang. Gengsi ke-2 negara otomatis jadi spekulasi.
Tetapi oleh karenanya kenapa Malaysia semakin pilih pelatih dari Indonesia? Tidakkah hal tersebut akan bawa sentimen jika peranan pelatih Indonesialah yang berjaya kalau Aaron/Soh sukses menaklukkan Minions?
Peluang Emas serta Desakan Mental
Penyeleksian Flandy Limpele untuk kepala pelatih ganda putera Malaysia memang sedikit mengagetkan. Malaysia belum pernah bermain-main pilih pelatih ditambah dengan situasi ganda putera mereka yang belum berada di barisan teratas 5 setelang Goh/Tan terhempas. Perlu pelatih yang betul-betul eksper serta dapat untuk kembalikan nama Malaysia di barisan teratas 5 ganda putera dunia.
Flandy bisa jadi punyai beban besar di pundaknya, tetapi ini peluang terbaik untuk menunjukkan dianya dapat cetak ganda putera yang dihormati di dunia serta Aaron/Soh telah memiliki modal yang cukup karena itu. Tinggal bagaimana kreativitas Flandy membuat permainan Aaron/Soh semakin bertumbuh serta selekasnya masuk dalam jalan prestasi.
Flandy dengan pengalamannya melatih di India sudah pasti menyiapkan cara terbaik untuk menggarap Aaron/Soh. Serta dengan cara mental juga ia harus dapat karena dia akan berkompetisi dengan nama besar Naga Api serta Naga Air.
Naga Api serta Naga Air sendiri jadi pelatih yang disebut BL dunia untuk pelatih paling baik untuk ganda putera sekarang ini. Bagaimana tidak, 4 ganda yang mereka bereskan sekarang ini menempati di barisan teratas 6 ganda putera dunia.
Berikut salah satunya yang bisa menjadi beban mental buat Flandy, tetapi bila Flandy sukses namanya akan disamakan dengan Ganda Naga serta karier kepalitahnnya akan naik.
Flandy pasti tidak akan bermain-main. Pertempuran ini bukanlah lagi pertempuran anak didik, tapi unjuk gigi di antara pelatih senior dengan junior. Flandy serta Ganda Naga pasti menyiapkan taktik paling baik buat anak didiknya dengan tidak tidak pedulikan jika ada Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe antara kompetisi Aaron/Soh serta Minoins. Kita nantikan pembuktian Flandy.