Siapa yang tidak mengenal olahraga badminton, olahraga kebanggaan warga Indonesia. Olah raga ini demikian terkenal di Indonesia. Masyarakat Indonesia populer benar-benar fanatik pada olahraga ini. Tiap moment laga badminton internasional yang diadakan di Indonesia rasa-rasanya tidak sempat sepi pemirsa walaupun juga levelnya cuma level 100 dalam kalender pertandingan Badminton World Federation (BWF).
Serta Indonesia Open jadi salah satunya pertandingan dengan predikat paling tinggi yakni Super 1000. Predikat ini diberikan sebab ketertarikan warga melihat laga badminton serta keberhasilan pemerintah mengadakan Indonesia Open mengakibatkan kompetisi ini jadi paling hebat.
Istana olahraga Senayan yang disebut stadiun penyelenggaraan kompetisi Indonesia open serta jadi salah satunya stadiun yang dipandang susah untuk dikalahkan oleh beberapa pemain badminton dunia. Hiruk pikuk suara pemirsa yang membanjiri stadiun, serta semenjak set penyisihan baru diawali, jadi rintangan tertentu buat atlet luar negeri yang berlaga menantang pemain Indonesia. Mereka berlaga menantang sama-sama pemain dan pemirsa. Demikian fanatik warga kita akan badminton.
Permainan bulu tangkis sendiri konsep dasarnya simpel memukul bola yang dibuat dari bulu angsa, shuttlecock ke lapangan musuh janganlah sampai melalui batas lapangan. Semasing pemain akan berusaha untuk menjaga agar shuttlecock tidak jatuh di lapangannya, jam memukul shuttlecock akan berlangsung sampai shuttlecock sentuh lapangan. Pemain yang sukses membuat shuttlecock jatuh di atas lapangan musuh akan mendapatkan point. Kreativitas serta usaha keras pemain akan dituntut untuk menjaga shuttecock tidak jatuh di lapangannya.
Menarik sekali permainan ini bukanlah? Saya salah satu yang menyenangi permainan ini. Walaupun sekedar hanya olahraga untuk jaga kesehatan badan, tetapi untuk saya permainan badminton penuh akan arti buat kehidupan.
#1 Tehnik yang pas
Bermain badminton memerlukan tehnik yang pas. Tehnik paling fundamen ialah tehnik menggenggam raket. Kekeliruan umum buat pemula ialah tehnik yang keliru dalam menggenggam raket. Raket jangan dipegang dengan keras tapi harus lentur sampai serta tangkai raket dapat kita putar cukup dengan ibu jemari.
Pemain pemula seringkali salah arahkan senar raket. Umumnya pemula arahkan senar raket ke depan walau sebenarnya semestinya ke samping serta sedikit membuat pojok. Ini berguna saat shuttlecock ditujukan ke kiri serta kanan, raket akan gampang meredamnya. Tehnik memukul shuttlecock tidak dengan senar menghadap ke depan, tapi tempat badan kita arah miring dengan pundak menghadap musuh, berikut yang membuat pukulan semakin lebih tajam.
Dalam kehidupan kita juga demikian, kita seringkali salah mengaplikasikan tehnik yang pas serta pada beberapa hal simpel dalam kehidupan. Kita perlu pikirkan bagaimanakah cara yang sangat efisien dalam kerja, memperoleh apakah yang kita harap, memburu harapan hidup atau serta untuk hadapi rintangan kehidupan. Rintangan dapat tiba dari arah mana saja, bila tehnik kita tidak pas kita tidak akan dapat melawannya.
#2 Mengenali Diri
Jarang-jarang sekali pemain badminton dapat berperanan untuk pemain menggempur serta bertahan sekaligus juga. Serta seorang atlet sekalinya umumnya punyai supremasi permainan skema bertahan atau menggempur. Type striker umumnya ialah pemain yang memiliki tehnik menggempur lebih bagus, sesaat pemain bertahan punyai tehnik meredam gempuran lebih baik.
Pemain menggempur umumnya semakin loyo dalam bertahan, karena itu sedapat mungkin ia akan menggempur secara cepat serta selekasnya mematikan pertahanan musuh. Pemain bertahan umumnya memercayakan pertahanan untuk senjata, menanti musuh kecapekan menggempur serta di waktu yang pas baru ia mematikan musuh dengan gempuran halus. Semasing style permainan punyai kelebihan serta kekurangannya.
Dalam kehidupan ini juga kita harus mengenali kita, apa kekuatan yang kita punya. Kita perlu membuat catatan mengenai kelebihan serta kekurangan kita pada seseorang. Kelebihan kita untuk kita pakai untuk menolong seseorang, kekurangan harus kita minimalkan supaya tidak menghambat kita jadi pribadi yang positif.
#3 Titik Kekurangan
Lapangan badminton mempunyai ukuran bagus untuk bermain baik tunggal atau ganda. Buat yang seringkali bermain badminton tentu tahu jika ada beberapa titik spesifik pada lapangan badminton yang umumnya jadi sasaran dalam menggempur. Titik itu umumnya berada di sudut kiri buat pemain menguasai kanan serta sudut kanan buat pemain menguasai kiri. Sebagian besar pemain punyai kekurangan di titik itu, serta titik itu jadi yang sangat dijaga agar janganlah sampai terjerat disana.
Dalam kehidupan kita juga demikian, tetap ada titik kekurangan kita. Tetap ada beberapa hal kecil sebagai sumber kekurangan buat kita, dapat jadi ego, fisik, watak, rutinitas, langkah memikir atau beberapa hal remeh sebagai kekurangan kita. Kita perlu siaga akan kekurangan itu. Janganlah sampai kita terjerat didalamnya.
Cara Melakukan Deposit Main Togel Online
#4 Cari Kekurangan Musuh
Tidak ada pemain yang prima, ini jadi penting. Tidak ada pemain yang tidak bisa ditaklukkan, cuma kemungkinan belum diketemukan kekurangannya. Serta Marcus/Kevin untuk ganda putera paling kuat sekarang ini punyai kekurangan, mereka memang susah ditaklukkan, tetapi Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe dapat lihat kekurangan Marcus/Kevin serta memakainya sampai belum sekalinya Marcus/Kevin dapat menaklukkan mereka.
Bila kita terus konsentrasi pada kemampuan musuh, kita akan susah menaklukkannya. Tetapi bila kita dapat mendapatkan kekurangannya serta mendapatkan taktik untuk menahan kekuatannya kita akan dapat memenangi laga.
Tuhan benar-benar adil membuat kita, kecuali kelebihan kita diperlengkapi dengan kekurangan. Kekurangan jadi penjaga kita untuk tidak sombong, karena meskipun kita punyai banyak kelebihan, ingat-ingatlah jika kita punyai banyak kekurangan.
#5 Tidak Memercayakan Kemampuan Semata-mata
Ingat, konsep permainan badminton ialah mengusahakan shuttlecock jatuh di atas lapangan musuh. Ada yang memercayakan kemampuan dengan gempuran smash yang tajam mematikan, ada juga dengan pukulan-pukulan halus yang tidak tersangka. Kedua-duanya membuahkan point yang sama, tidak ada ketidaksamaan baik memakai smash atau sebatas netting tipis, kedua-duanya dikasih point 1.
Bukan berapa kuatnya kita, tetapi bagaimana kita capai hasil. Kemampuan bukan salah satu power, tetapi kreativitas perlu. Memercayakan kemampuan tidak selama-lamanya sukses, sebab satu pukulan kecil juga rupanya efisien. Usaha keras perlu, tetapi kerja pintar semakin efisien. Tak perlu habiskan tenaga untuk suatu hal yang sebetulnya dapat ditangani dengan pukulan halus, toh hasilnya sama, kemenangan.
#6 Yang Menggempur Umumnya Tidak Siap Bertahan
Ini salah satunya yang menarik dalam permainan badminton, pemain yang menggempur brutal umumnya tidak siap bila mendapatkan serbuan balik. Itu karena semua energi, konsentrasi serta fokus dikeluarkan untuk menggempur, lupa untuk bertahan.
Konsep ini juga penting dalam kehidupan, perlu tidak untuk habiskan energi untuk memburu suatu hal yang kita harap tapi lupa untuk membuat taktik bertahan. Hingga saat apakah yang kita harap belum terwujud, kita tidak siap hadapi persoalan baru yang ada. Perlu membagi fokus untuk menggempur serta bertahan.
#7 Sabar
Saya masih ingat bagaimana Praveen Jordan/Debby Susanto memenangkan All England tahun 2016. Mereka sukses menaklukkan Zhang Yang/Zhao Yunlei di Semi-final, menaklukkan pasangan yang diunggulkan akan memenangkan All England tahun itu. Di partai Final, Praveen/Debby menghadai Joachim Fisher/Christina Pedersen. Pertempuran berjalan benar-benar hebat. Hal yang menarik untuk saya ialah Debby Susanto tetap berterik "sabar" pada Praveen. Mereka memenangi laga final dengan kesabaran.
Sudah pernahkah kita menaklukkan persoalan kehidupan kita dengan kesabaran. Banyak yang tidak sabar hadapi persoalan, pilih jalan singkat yang sebetulnya akan meningkatkan permasalahan. Kesabaran memang tidak dibawa bertepatan dengan kita dilahirkan, perlu latihan serta perjuangan yang panjang untuk dapat sabar. Tetapi seperti Praveen/Debby yang memenangi laga dengan berupaya sabar, demikian pula kita. Kita punyai kekuatan yang cukup untuk hadapi beberapa permasalahan, perlu sabar sampai waktunya kekuatan kita akan kita gunakan.
#8 Laga Belum Selesai
Laga badminton tidak dibatasi waktu, permainan akan usai sesudah capai angka 21 atau berbeda 2 bila berlangsung angka sama di 20. Seorang pemain jangan menyerah sebelum laga dipastikan usai.
Jonatan Christie sempat hadapi keadaan darurat waktu hadapi Victor Axelsen di partai semi-final French Open 2019. Waktu itu Jonatan ketinggalan 10-19 di set penetapan dengan Axelsen cuma perlu 2 angka untuk menang sesaat Jonatan masih jauh untuk sampai di point 21. Jonatan tidak tidak mudah menyerah, pertempuran belum usai, sebelum point 21, laga belum selesai. Hal yang mengagetkan berlangsung, Victor Axelsen jatuh serta alami sedkiti cedera yang membuat sedikit kesusahan untuk bergerak. Manfaatkan keadaan ini Jonatan mendapatkan 11 point berturut-turut serta menaklukkan Axelsen. Jonatan tidak menyerah sebelum permainan usai.
Kapan paling akhir kita menyerah? Kapan paling akhir kita pilih stop, tidak lagi ada keinginan? Pengalaman Jonatan ini bisa jadi pelajaran penting buat kita, tetap ada keinginan, jangan putus asa sebelum capai garis finis. Kita tidak dapat menerka jalan kehidupan, hal tidak tersangka dapat berlangsung bila kita tidak menyerah. Stop menyerah, tetap ada keinginan.
#9 Sportifitas
Kejujuran ialah yang paling penting dalam berlaga. Kemenangan tidak ada berarti bila didapat dengan manipulasi. Atlet badminton junjung tinggi itu. Ada ketentuan yang perlu dipatuhi dalam laga. Bila menyalahi pemain dapat dijatuhkan kartu kuning untuk peringatan, kartu merah untuk kurangi point serta kartu hitam untuk mendiskualifikasi. Tetapi yang penting ialah junjung sportifitas.
Jujur ialah ciri-ciri yang langka, susah untuk mendapatkan orang yang jujur sekarang ini. Tetapi tidak ada fakta untuk tidak bisa dipercaya, nakal tidak dapat diterima dengan fakta apa saja. Cuma yang berlaga dengan jujur yang patut disebutkan juara, selebihnya cuma pecundang. Tidak perlu iri dengan beberapa pecundang, kejujuran punyai langkah yang mengagumkan untuk menang.
#10 Berhati-hati Ambil Ketetapan
Permainan badminton baiknya diperintah oleh dua wasit. Satu wasit kepala serta satu asisten wasit yang bekerja untuk memantau pemain waktu lakukan service. Hakim ini seringkali disebutkan Service Judge. Service Judge memiliki hak membatalkan service yang dipandang begitu tinggi atau dilaksanakan dengan tidak sesuai dengan ketentuan.
Disini tanggung jawab seorang wasit itu benar-benar berat. Bila wasit salah dalam putuskan service itu wajar atau mungkin tidak mengakibatkan pemain akan kehilangan satu point. Pikirkan bila itu berlangsung di beberapa poin darurat yang dimana permainan dipastikan oleh satu point paling akhir. Sama seperti yang dirasakan Anthony ginting waktu hadapi Lee Cheuk Yiu di partai Final Hongkong Open 2019. Waktu posisi 21-20 untuk keunggulan Lee di partai penetapan, satu point yang akan mennetukan nasib laga.
Pukulan Anthony atas bola tanggung Lee yang sebetulnya masuk serta harusnya berbuah point buat Anthony, tetapi wasit putuskan jika Anthony memukul shuttlecock sebelum melintas net serta memberikan hadiah kemenangan pada Lee. Bila saja wasit adil, point akan kembali lagi sama 21-21 serta bukan tidak kemungkinan Anthony dapat merampas dua point selanjutnya untuk memenangi laga.
Dalam kehidupan kita harus benar-benar waspada dalam memutuskan. Satu ketetapan yang diambil tanpa ada alasan yang masak bisa bikin rugi seseorang atau serta diri sendiri. Pikirlah masak sebelum bicara atau ambil aksi. Sebab apakah yang kita kerjakan bisa berefek panjang yang akan datang.
Berikut sepuluh hal mengenai badminton yang saya mengambil jadi dasar dalam kehidupan saya. Tidak sebatas permainan, tetapi badminton bisa jadi fasilitas untuk melatih diri memaknai kehidupan. Silahkan bermain badminton.