Tontowi Ahmad sah memundurkan diri dari PBSI. Ketetapan ini sekaligus juga pengakuan pensiun dari dunia yang membesarkan namanya. Beberapa prestasi sudah dicapai selama kariernya untuk atlet bulu tangkis. Bersama-sama Liliyana Natsir, Tontowi adalah pasangan peraih medali emas Olimpiade Rio 2016.
Mulai berpasangan dengan Liliyana Natsir pada tahun 2010, sebelumnya setelah berpasangan dengan Richi Puspita Dili. Satu tahun sesudahnya duet mereka mulai memperlihatkan hasil dengan mendapatkan medali emas Sea Games. Beberapa gelar BWF World Tur sukses mereka capai untuk melantik mereka untuk salah satunya ganda kombinasi paling ditakuti di dunia. Mendapatkan gelar All England 3x berturut-turut sampai medali emas Olimpiade sebagai idaman semua atlet dari muka bumi ini. 2x juara dunia jadi pelengkap perolehan gelar pasangan ini.
Benar-benar disayangkan memang, di umur yang masih tetap sangat mungkin untuk berprestasi, Tontowi pilih untuk akhiri karier bulutangkisnya. Satu pilihan yang saya percaya, Tontowi benar-benar berat untuk ambilnya. Tetapi pilihan sudah diambil, alasan sudah mendapatkan akhir. Pensiun jadi set baru diperjalanan hidupnya. Mulai sekarang ini Tontowi harus siap jadi pemirsa yang bersorak dari pinggir lapangan.
Pensiun memang hak tiap atlet. Sama dengan Liliyana Natsir serta banyak atlet lain, Tontowi memiliki hak tutup kariernya secara dipercayanya. Tetapi apa yang telah disiapkan Tontowi untuk tutup kariernya di dunia bulu tangkis? Pada siapa Tontowi menitipkan estafet kemasyhuran duet Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir? Pertanyaan ini penting untuk saya. Karena seingat saya, beberapa atlet bulu tangkis yang ditinggal pensiun oleh pasangannya, melanjutkan kemasyhuran mereka dengan pasangan yang baru.
Vita Marissa
Diketahui sebagi atlet bulu tangkis ganda kombinasi bersama-sama Flandi Limpele serta ganda puteri bersama-sama Liliyana Natsir, Vita Marissa jadi atlet jagoan Indonesia yang dihormati. Vita Marissa mengawali kemasyhurannya bersama-sama Nova Widianto. Luka pundak tahun 2006 membuat mangkir sekejap serta Nova pada akhirnya terpasangkan dengan Liliyana Natsir. Tahun 2006 Vita Marissa tampil dengan tandem baru, Flandy Limpele serta langsung memenangkan Japan Open pada tahun yang sama. Bersama-sama Flandi, Vita mendapatkan banyak prestasi yang jadikan pasangan ini untuk pasangan yang diakui.
Sesudah tidak lagi berpasangan dengan Flandy, Vita sering bertukar pasangan. Diakhir kariernya Vita berpasangan dengan Praveen Jordan, pemain dengan smash paling mencekam sekarang ini. Karier Praveen malah cemerlang semenjak berpasangan dengan Vita Marissa. Praveen yang dulunya tidak dilirik oleh PBSI, dengan tuntunan Vita yang penuh kesabaran hadapi Praveen sang "Raja Error" membuat Praveen dapat menjelma jadi pemain yang benar-benar ditakuti. Vita akhiri kariernya secara baik sesudah Praveen pada akhirnya masuk dalam Pelatnas PBSI serta Vita tidak lagi punyai pasangan. Duet Vita/Praveen pada akhirnya dilanjutkan oleh Praveen Jordan/Debby Susanto yang mendapatkan gelar All England 2016.
Zhao Yunlei
Zhao Yunlei ialah pemain dengan gelar paling lengkap. Bermain di dua bagian, ganda puteri serta ganda kombinasi. Di ke-2 bagian, Zhao Yunlei betul-betul jadi penguasa tahta. Bersama-sama Zhang Yang, Zhao Yunlei menempati rangking paling tinggi BWF terlama dalam riwayat bulu tangkis. Belumlah ada yang dapat melebihi perolehan mereka. Duet Zhang Yang/Zhao Yunlei sudah mencicip gelar nyaris di semua kejuaraan. Zhao ialah pemain yang semakin senior dari Zhang. Peranan Zhao terasa sangat dalam permainan Zhang. Zhao jadi pembimbing Zhang dalam meningkatkan permainan mereka di atas lapangan.
Sesudah tidak berpasangan dengan Zhao, Zhang melanjutkan kariernya dengan Li Yinhui, atlet muda yang baru menetas dari kelas junior. Zhang menuntun Li untuk melanjutkan kemasyhuran pasangan Zhang Yang/Zhao Yunlei. Hasilnya tidak menyedihkan, walau tidak jadi yang paling baik di dunia, tetapi pasangan ini mendapatkan beberapa titel juara. Karena tuntunan Zhang, Li Yinhui pada akhirnya jadi salah satunya pasangan ganda puteri paling baik Tiongkok sekarang ini bersama-sama Du Yue.
Cara Melakukan Deposit Main Togel Online
Estafet kemasyhuran Zhao Yunlei tidak stop di tangan Zhang Yang. Zhang Yang meneruskannya ke Li Yinhui. Tinggal menanti Li Yinhui akan meneruskannya ke siapa waktu pensiun kelak.
Zhang Yang
Kecuali di bidang ganda kombinasi, Zhang bermain rangkap di ganda putera. Bersama-sama pasangan yang lain, Zhang masih jadi pemain yang dihormati. Bersama-sama atlet senior Fu Haifeng, Zhang mendapatkan medali emas Olimpiade 2012 di bidang ganda putera. Bersama-sama pasangan lain, Liu Cheng, Zhang Yang mendapatkan beberapa gelar BWF Superseries serta pernah jadi ganda putera jagoan Tiongkok. Walau duet mereka pada akhirnya usai, tetapi garis kejayan Zhang Yang terus bersambung, Liu Cheng sekarang ini bersanding dengan Huang Kaixiang. Duet Liu/Huang pernah memberikan intimidasi pada pasangan Indonesia Kevin/Markus. Zhang sendiri sekarang ini berpasangan dengan pemain muda Ou Xuanyi. Nampaknya Zhang Yang akan melanjutkan garis kemasyhurannya pada Ou Xuanyi.
Liliyana Natsir
Saya tempatkan Liliyana Natsir dibagian akhir sebab nama ini benar-benar menempel dengan Tontowi. Liliyana memlai kemasyhurannya waktu berpasangan dengan Nova Widianto, gantikan Vita Marissa yang alami luka. Bersama-sama Nova, karier Liliyana terus naik sampai jadi juara dunia 2005 serta 2007. Walau cuma mendapatkan medali perak di olimpiade 2008, tetapi pasangan ini adalah pasangan yang benar-benar diakui di bidang ganda kombinasi.
Nova mewariskan estafet kemasyhuran pada Liliyana Natsir yang pada akhirnya berpasangan dengan Tontowi Ahmad sesudah Nova Widianto sah pensiun. Waktunya pekerjaan Liliyana untuk menuntun Tontowi mendapatkan prestasi setinggi-tingginya. Pasti Liliyana harus bersabar, bila dahulu Nova yang semakin senior serta arahkan Liliyana, karena itu saat ini gantian Liliyana yang perlu sabar menuntun Tontowi. Kesabaran Liliyana berbuah. Jejeran prestasi mereka capai bersamaan makin matangnya permainan mereka. Prestasi paling tinggi mereka ialah medali emas olimpiade Rio 2016, menebus ketidakberhasilan Liliyana mendapatkan emas Olimpiade Beijing 2008.
Sesudah Liliyana Natsir pensiun, dia mewariskan garis kemasyhuran pada Tontowi Ahmad. Waktunya Tontowi Ahmad yang ambil peranan menuntun pemain yang semakin muda menjadi pasangan yang dapat menyamakan pasangan Tontowi/Liliyana. Tidakkah ini peranan Tontowi? Menyerahkah Tontowi? Atau apa Tontowi kurang terbeban untuk melahirkan generasi penerus? Pada siapa Tontowi akan melanjutkan garis kemasyhurannya? Sayangnya Tontowi sudah pensiun sebelum generasi itu lahir.
Tontowi begitu cepat menyerah pada Winny. Kemungkinan dia benar-benar untuk selekasnya kembali lagi mendapatkan gelar. Menuntun pemain muda memang perlu kesabaran. Ditambah lagi Tontowi dikasih mitra yang umurnya jauh dari Tontowi. Tetapi tidakkah Zhang Yang, Zhao Yunlei, Vita Marissa serta Liliyana hadapi hal sama? Lalu mengapa mereka tidak stop sebelum generasi penerusnya lahir?
Berpasangan dengan pemain muda memang punyai banyak ketidaknyamanan. Kecuali permainan yang tidak sama, pemain senior harus tambahan sabar. Bila menang, pemain junior yang dipuji dapat menyeimbangi pemain senior. Bila alami kekalahan, karena itu pemain senior yang dipandang tidak dapat menuntun pemain muda. Tetapi itu bukan fakta tidak untuk melahirkan generasi penerus sebab kemasyhuran jangan stop.
Tontowi sudah pilih pensiun awal, serta sebelum kemasyhurannya diwariskan ke pasangan terakhir kalinya. Kita berdoa saja mudah-mudahan kemasyhuran ini tidak beralih ke negara lain, serta mudah-mudahan kemasyhuran bulu tangkis Indonesia masih mempunyai penerus. Masih sukses untuk Tontowi.